Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


Solusi Terakhir Konferensi Wannsee

Solusi Terakhir Konferensi Wannsee
Konferensi Wannsee adalah sebuah pertemuan dari para pejabat senior Nazi yang diadakan pada 20 Januari 1942 di vila Wannsee di pinggiran kota Berlin, Jerman. Tujuan dari diadakannya konferensi ini adalah untuk untuk memberikan informasi kepada para pejabat senior Nazi dan pejabat senior pemerintahan mengenai rencana Solusi Akhir terhadap masalah kaum Yahudi yang merupakan pembunuhan terhadap lebih dari 11 juta kaum Yahudi di Eropa yang merupakan suatu proses yang dikenal dengan istilah Holocaust. Pada konferensi ini diputuskan untuk melenyapkan kaum Yahudi dari benua Eropa dengan "solusi terakhir" mereka.

Latar belakang - Keberhasilan spektakular Jerman pada minggu pertama dari invasi mereka ke Uni Sovyet dengan suatu operasi militer dengan sandi "Operasi Barbarossa" telah meningkatkan kegembiraan yang berlebihan di antara kalangan para pemimpin Nazi dan mengarahkan mereka kepada pandangan yang radikal mengenai Solusi Akhir dari persoalan Yahudi, suatu persoalan yang menjadi lebih penting dengan adanya kemungkinan akan adanya empat juta kaum Yahudi dari wilayah barat Uni Sovyet yang akan berada dibawah pengawasan mereka.

Pada tanggal 16 Juli 1941, Hitler menyelenggarakan pertemuan para menteri termasuk Hermann Göring, dimana mereka membicarakan mengenai administrasi dari wilayah Sovyet yang telah dikuasai Jerman. Hotler mengatakan bahwa wilayah Sovyet disebelah barat pegunungan Ural akan menjadi Taman Eden Jerman dan untuk itu wilayah yang sangat luas ini harus "ditenteramkan" secepat mungkin dan ini hanya akan dapat dilakukan dengan menembak siapa saja yang menentak kita.

Letnan Kepala Hermann Göring dan Kepala SS Heinrich Himmler, pada saat itu juga membawa berita acara rapat ini beserta komentar Hitler (banyak di antaranya yang tidak terekam, namun dinyatakan secara tegas dalam persidangan setelah perang usai) sebagai suatu perintah untuk melaksanakan suatu proses yang lebih radikal terhadap "Solusi Akhir permasalahan Yahudi" ("solution to the Jewish question"), yang menghasilkan pemusnahan menyeluruh terhadap kaum Yahudi diseluruh wilayah yang dikuasai Jerman.

Pada tanggal 31 Juli 1941, Göring memberikan perintah tertulis kepada kepala grup SS Reinhard Heydrich dan kepala dari Kantor Keamanan Reich (Reich Main Security Office) (RSHA) untuk melakukan segala suatu persiapan yang diperlukan guna melaksanakan "Solusi Akhir" atas permasalahan kaum Yahudi diseluruh wilayah yang dikuasai Jerman; dan melakukan koordinasi atas partisipasi dari seluruh organisasi pemerintahan dimana kerjasama mereka amat dibutuhkan serta membuat suatu konsep yang menyeluruh atas rencana "Solusi Akhir" atas permasalahan kaum Yahudi ini.

Göring pada saat itu adalah merupakan orang kedua dalam rezim Nazi, yang barusan ditunjuk sebaga pengganti Hitler. Rudolf Lange, seorang komandan dari Einsatzkommando 2 di Latvia, menuliskan bahwa perintahnya merupakan suatu solusi yang radikal terhadap masalah Yahudi yaitu dengan cara membasmi semua kaum Yahudi. Pada bulan Oktober mulai dilakukan deportasi terhadap kaum Yahudi di Jerman, Austria and the Ceko ke wilayah timur.

Sewaktu kereta api yang membawa para kaum Yahudi tersebut tiba di Riga, Latvia, Rudolf Lange menmbaki mereka. Namun ini bukanlah suatu metode yang baik untuk mengatasi jutaan kaum Yahudi, dimana harga amunisi mahal dan bahkan prajurit SS berdasarkan pemantauan merasa tidak senang menembaki kaum Yahudi Jerman ini, lain halnya apabila yang ditembaki itu adalah kaum Yahudi asing dari timur. Kepala administrasi sipil Jerman untuk wilayah Baltik Wilhelm Kube, memandang Yahudi Jerman sebagai "orang yang berasal dari lingkungan kultur kita sendiri", telah dibunuh dengan begitu saja oleh tentara Jerman.

Oleh karena itu selama masa paruh kedua tahun 1941, Heydrich dan stafnya membuat proposal untuk mengevakuasi seluruh Yahudi dari Jerman dan kota-kota lain yang dikuasai Jerman ke kamp konsentrasi untuk dipekerjakan di wilayah Polandia atau di Uni Sovyet yang diperkirakan tidak lama lagi akan dapat ditaklukkan. Mereka yang tidak mampu bekerja akan dibunuh dan sisanya akan dipekerjakan hingga mati. Namun Jerman ternyata dikalahkan di dekat Moskow pada bulan November-Desember dan ini membawa perubahan besar atas perhatian mereka.

Kegembiraan beralih menjadi kenyataan akan perang yang panjang dan juga suatu kenyataan bahwa persediaan makanan makin menipis sehingga tidak cukup untuk konsumsi seluruh rakyat Jerman di wilayah pendudukan Jerman di Eropa.[8] Pada saat inilah keputusan untuk mengevakuasi kaum Yahudi berubah menjadi pembasmian. Pada tanggal 25 Oktober Hitler berbicara kepada Himmler dan Heydrich bahwa : Jangan ada yang berkata kepada saya bahwa kita tidak dapat mengirimkan mereka ke dasar laut.Lalu siapa yang akan memperhatikan nasib rakyat kita? Akan sangat baik apabila kita melakukan pemusnahan terhadap kaum Yahudi ini. Kita akan tercatat dalam sejarah dari segi rasial". Himmler dan Heydrich mendapatkan perintah tegas dari Hitler untuk melaksanakan pemusnahan kaum Yahudi.

Perencanaan Konferensi - Pada bulan November 1941, telah diketahui oleh semua kalangan atas pemimpin Nazi dan para birokrat bahwa Hitler menginginkan seluruh kaum Yahudi Eropa dideportasikan ke wilayah timur dan dengan cara apapun membunuh mereka semua disana. Kegiatan besar mulai dilaksanakan, melibatkan pendaftaran, pembekalan dan transportasi dari jutaan manusia, yang akan dibawa saat infrastruktur Jerman sedang berada dibawah tekanan berat, suatu pekerjaan logistik besar-besaran.

Ini juga merupakan satu di antara sekian unsur yang membuat aparat Jerman menentang, menghalangi ataupun gagal bekerja sama. Oleh karenanya dirasakan perlu untuk mengundang perwakilan-perwakilan dari departemen terkait guna diberikan penjelasan mengenai apa yang diamksudkan dan apa yang harus dilakukan serta menjelaskan bahwa segala suatu yang dilakukan ini adalah merupakan keputusan dari otoritas tertinggi dari Reich serta tidak dapat ditentang.

Pada tanggal 29 November, Heydrich mengirimkan undangan rapat yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember bertempat di kantor pusat dari Komisi Kepolisian Kriminal Internasional (International Criminal Police Commission) yang terletak di Kleinen Wannsee 16, dipinggiran danau Wannsee disebelah barat Berlin . Ia melampirkan sebuah salinan surat Göring's tertanggal 31 Juli dan menggaris bawahi kewenangan yang diberikan padanya.

Untuk menunjukkan bahwa ini adalah pertemuan dari penyelenggara untuk mendiskusikan pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan pada tingkat politik, dimana yang diundang adalah Sekretaris Negara, birokrat senior pada kementrian negara. Kementrian yang terwakili adalah kementrian Dalam Negeri, Kehakiman, Perencanaan empat tahun wilayah jajahan timur. Kantor Orang Asing diwakili oleh wakil sekretaris sebab Heydrich mencurigai bahwa sekertaris negara adalah lawan dari rezim. Juga dihadiri oleh kedutaan Jerman, Kedutaan partai Nazi dan Kantor pusat Ras dan Transmigrasi dari RSHA, serta kepala Gestapo.

Sewaktu Hans Frank, kepala Pemerintahan Umum General Government sedang di Polandia dan mendengar pertemuan tersebut maka iapun menginginkan untuk hadir dan langsung disetujui oleh Heydrich . Rudolf Lange juga hadir , ia adalah SS-Sturmbannführer yang diundang sebab pengalamannya dalam melakukan pembunuhan kaum Yahudi di Latvia. Tangan kanan Heydrich yang bernama Eichmann menjadi juru tulis berita acara rapat tersebut.

Beberapa kejadian pada bulan Desember 1941 memaksa rapat tersebut ditunda. Pada tanggal 5 Desember, tentara Uni Soviet memulai serangan baliknya di dekat Moskow, yang mengakhiri mimpi sekejap Jerman untuk menaklukkan Uni Sovyet. Pada tanggal 7 Desember, Jepang menyerang Amerika di Pearl Harbor, dan pada tanggal 11 Desember Jerman mempermaklumkan perang di Amerika . Kejadian-kejadian ini menjadi penyebab tertundanya pertemuan tersebut hingga tanggal 20 Januari 1942. Seorang sejarawan Jerman, Christian Gerlach berpendapat bahwa penundaan pertemuan tersebut memiliki dampak politis yang buruk."

Konferensi tersebut dipindahkan ketempat pertemuan yang baru di sebuah villa yang terletak di Am Grossen Wannsee 56-58, suatu wilayah perumahan yang tenang diseberang Grosser Wannsee pantai danau Wannsee yang terkenal. Villa tersebut dibangun pada tahun 1914, dan dibeli oleh SS pada tahun 1940 untuk digunakan sebagai pusat konferensi. Konferensi tersebut berakhir pada tengah hari tanggal 20 Januari dan dihadiri oleh :

SS-Obergruppenführer Reinhard Heydrich (Kepala RSHA dan Reichsprotektor dari Bohemia-Moravia)
Dr Josef Bühler (Pemerintah dari General Government)
Dr Roland Freisler (Menteri Kehakiman Reich)
SS-Gruppenführer Otto Hofmann (Kantor Pusat Ras dan Transmigrasi - RuSHA)
SA-Oberführer Dr Gerhard Klopfer (Perwakilan dari NSDAP)
Direktur Kementrian Friedrich Wilhelm Kritzinger (Kedutaan Reich)
SS-Sturmbannführer Dr Rudolf Lange (Komandan SD untuk Latvia)
Reichsamtleiter Dr Georg Leibbrandt (Menteri Reich untuk Wilayah Pendudukan Timur)
Martin Luther (Kantor Orang Asing)
Gauleiter Dr Alfred Meyer (Kementrian Reich untuk Wilayah Pendudukan Timur)
SS-Gruppenführer Heinrich Müller (Kepala Amt IV (Gestapo), Reich Security Main Office (RSHA))
Erich Neumann (Direktur Kantor perencanaan empat tahun)
SS-Oberführer Dr Karl Eberhard Schöngarth (SD, mewakili Pemerintahan Umum)
Dr Wilhelm Stuckart (Menteri dalam negeri)
SS-Obersturmbannführer Adolf Eichmann (Kepala Referat IV B4 dari Gestapo), sekretaris rapat