Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


Elvis Presley Tampil Perdana di Televisi Amerika

Elvis Presley Tampil Perdana di Televisi AmerikaElvis Aaron Presley (8 Januari 1935 – 16 Agustus 1977) adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu dan pemeran Amerika. Dianggap sebagai salah satu ikon kebudayaan paling berpengaruh pada abad ke-20, ia sering disebut dengan sebutan "King of Rock and Roll" atau singkatnya "the King". Pada 28 Januari 1956 Elvis Presley Tampil Perdana di Televisi Amerika.

Presley lahir di Tupelo, Mississippi, dan pindah ke Memphis, Tennessee dengan keluarganya saat ia berusia 13 tahun. Karier musiknya dimulai disana pada 1954, saat ia merekam sebuah lagu dengan produser Sam Phillips di Sun Records. Diiringi oleh gitaris Scotty Moore dan pemain bass Bill Black, Presley adalah salah satu orang terawal yang mempopulerkan rockabilly, uptempo, percampuran musik country dan rhythm and blues yang dibawakan dengan backbeat. RCA Victor mengakuisisi kontraknya dalam kesepakatan yang digalang oleh Colonel Tom Parker, yang mengurusi penyanyi tersebut selama lebih dari dua dekade.

Singel RCA pertama Presley, "Heartbreak Hotel", dirilis pada Januari 1956 dan menjadi hit nomor satu di Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai figur utama dari rock and roll setelah serangkaian kesuksesan penampilan jaringan televisi dan rekaman-rekaman yang memuncaki tangga lagu. Tafsiran lagu-lagunya yang energik dan gaya tampilan provokatif seksualnya, terkombinasi dengan campuran pengaruh potensi berwarna-warna yang sejalan dengan Gerakan Hak Sipil, yang membuatnya menjadi populer—dan kontroversial.

Pada November 1956, Presley membuat debut filmnya dalam Love Me Tender. Pada 1958, ia bertugas dalam militer. Ia melanjutkan karier rekamannya selama dua tahun kemudian, memproduksi beberapa karya buatannya yang paling sukses secara komersial sebelum memutuskan untuk lebih mencurahkan diri dalam pembuatan film-film Hollywood beserta album-album sountracknya pada 1960an, sebuah keputusan yang banyak dikritik. Pada 1968, setelah cuti selama tujuh tahun dari penampilan langsung, ia kembali tampil dengan muncul pada acara televisi khusus Elvis, yang diikuti dengan konser keresidenan Las Vegas dan serangkaian tur berlaba tinggi.

Pada 1973, Presley tampil dalam konser siaran global pertama melalui satelit, Aloha from Hawaii. Pada 16 Agustus 1977, ia terkena serangan jantung saat berada di kamar mandi di tempat tinggalnya di Graceland, dan kemudian wafat. Kematiannya diyakini selama beberapa tahun sebagai akibat dari penyalahgunaan obat-obatan yang membuat kesehatannya memburuk dan wafat.

Presley adalah salah satu musisi paling berpengaruh dan terselebrasi pada abad ke-20. Sukses secara komersial dalam beberapa genre, termasuk pop, blues dan gospel, ia adalah salah satu artis solo dengan penjualan terbaik dalam sejarah musik rekaman, dengan perkiraan penjualan rekaman sekitar 600 juta unit di seluruh dunia.[5] Ia memenangkan tiga Grammy, selain juga meraih Grammy Lifetime Achievement Award pada usia 36 tahun, dan telah dicantumkan dalam berbagai hall of fame musik.
Selengkapnya

Biografi Hidetsus Yagi dan Sejarah Antena Yagi

Hidetsus Yagi yang Lebih Dikenal Hidetsugu YagiGoogle doodle hari ini menggelar perayaan ulang tahun 130 Hidetsugu Yagi. di dalam laman resminya Google mengucapkan rasa terimakasih padanya disebabkan Yagi sudah menjaga sinyal tv serta radio menjadi jelas dan bagus. “Karena antena Yagi, radio dan televisi bisa mendapatkan sinyal lebih kuat dari arah tertentu, yang menolong menghindari gangguan dari sinyal sekitarnya”. Ini dia profil singkat dan biografi Hidetsus Yagi, orang yang menemukan perangkat antena yang sangat berguna sebelum era digital. Berkat antena Yagi, orang tua dulu banyak terbantu dalam menambah kekuatan penerimaan sinyal pemancar tv. Termasuk juga dalam melempar sinyal dari pemancar. Sehingga layar kaca tv tampak lebih bersih dan asik untuk ditonton.

Siapakah Hidetsugu Yagi atau Hidesubs Yagi, Dia lahir tahun 1886 dan Meninggal di 1976, sekarang ini Doodle merayakan ultahnya yang ke 130. Google Doodle seperti biasa kerap memperkenalkan pada kita para penemu atau orang hebat namun namanya masing lumayan asing untuk di dengar. Dengan cara mengadakan perayaan hari ultahnya Google menghormati serta mengapresiasi mereka. Untuk kali ini Google Doodle memperkenalkan seorang insinyur listrik yang mana dia berasal dari Jepang. Nah berikut kami sedikit ulas tentang siapa Hidetsus Yagi yang ada di Google Doodle hari ini, Kamis, 28 Januari 2016. Google memberikan penghargaan kepadanya.

Kalau dilihat dari gambar dan animasi Doodle hari ini yang ditampilkan pada Hidetsus Yagi dengan membuat gambar antena di halaman pertamanya. Hari ini tepat pada ulang tahun ke-130 Hidetsugu Yagi. Jika mendengar namanya pasti kita sudah tahu bahwa dia berasal dari Jepang. Yagi bersama-sama temannya Shintaro Uda mengembangkan serta memasarkan sebuah teknologi untuk antena ini bersama-sama. Penemuan orang-orang ini sudah dipatenkan di tahun 1926 dan dipakai hingga sekarang ini untuk jutaan rumah di berbagai negara untuk menerima sinyal radio dan televisi. Bila Anda menyaksikan di luar, Anda mungkin bisa menyaksikan satu atau dua dari kanan ini di lingkungan Anda – bahkan mungkin di atap Anda sendiri, ada antenanya untuk menangkap sinyal.

Hidetsus Yagi adalah seorang profesor di Departemen Teknik di Universitas Tohoku, Jepang. Ia giat dalam penelitiantentang gelombang ultrashort. Penemuan pentingnya bahwa gelombang listrik dapat sangat diterima di bawah kondisi tertentu. Bersama Shintaro Uda dari Yagi Laboratorium, ia berhasil membuat antena untuk gelombang ultrashort. Yagi bekerja di Universitas Tohoku, dia menulis sejumlah artikel yang memperkenalkan model antena anyar dengan temannya Shintaro Uda ke dunia berbahasa Inggris. Antena Yagi, memungkinkan adanya komunikasi terarah memakai gelombang elektromagnetik.

Di tahun 1942, ia menjadi Direktur Fakultas Ilmu Industri Universitas Tokyo. sementara di 1944 ia jadi Direktur Jenderal Institut Teknologi, dan di 1946 juga Direktur Jenderal Osaka Imperial University. Ia banyak menyabet banyak gelar yang diberikan padanya. Ini dia beberapa penghargaannya, diantaranya Penghargaan terkemuka Blue Ribbon Award (1951), Order of Merit Budaya (1956) dan besar Asahi Award dari Kelas Pertama (1976). Pada awal penemuannya tak begitu mendapat respon di negaranya. Namun, negara asing mengembangkan hasil penemuan Hidetsus Yagi. Tengok berbagai radar yang dikembangkan menggunakan antena Yagi di Amerika Serikat dan Eropa.

Sebuah kisah mengagumkan juga ketika tentara Jepang menduduki Singapura 1942. Ternyata tentara Jepang menyita perangakat radar dengan teknologi pengembangan antena “Yagi”. Ini menandakan antena Yagi digunakan pihak musuh Jepang kala itu. Bahkan setelah perang, antena yagi merambah ke rumah penduduk semua negara di dunia. Di era digital ini, antena yagi masih juga banyak dgunakan di kota yang menerima siaran tv UHF. Meski sebenarnya siaran digital dan munculnya tv digital membuat antena yagi makin terpuruk.
Selengkapnya

28 Oktober - Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda - Kongres Pemuda IISumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Sumpah Pemuda versi orisinal:

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Sumpah Pemuda - Kongres Pemuda IIKongres Pemuda Indonesia

Panitia Kongres

Dalam upaya mempersatu wadah organisasi pemuda dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Oleh sebab itu, tanggal 20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.

Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:

Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Sumpah Pemuda - Kongres Pemuda IIKongres Pemuda Indonesia Kedua

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Sumpah Pemuda - Kongres Pemuda IIPada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong. Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Selengkapnya

Sejarah Pramuka Gerakan Kepanduan Dunia

Sejarah Pramuka - Gerakan Kepanduan DuniaGerakan Kepanduan dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tetapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut.

Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional. Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu. Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.

Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di Kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu di antara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.

Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama. Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa organisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.

Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.

Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi ia banyak terinspirasi Frederick Russell Burnham, orang Amerika yg membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak belajar teknik hidup di alam bebas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat penampungan (reservasi) orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan & berkenalan dengan Baden-Powell di Perang Boer. Dari Burnhamlah Baden-Powell menyusun berbagai ketrampilan-ketrampilan dasar yang diperlukan seorang Boy Scout (Pandu). Terinspirasi orang Indian. Selanjutnya di Gerakan Kepanduan, Burnham diangkat sebagai “Kepala Suku” pertama dari gerakan yg didirikan Baden-Powell.
Selengkapnya

14 Agustus - Hari Lahir Pramuka Indonesia

Girl Scouts of the USASejarah Gerakan Pramuka Indonesia adalah rangkuman mengenai sejarah dimana berdirinya gerakan pramuka yang dimulai dari sejak masa saat Indonesia dijajah Belanda sehingga bernama "Hindia-Belanda". Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia.

Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalahJavaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "PadvinderMuhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama. kepanduan yang bernapas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernapas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam, Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Selengkapnya

Tanggal 1 Juni dalam Sejarah Indonesia & Dunia

Tanggal 1 Juni dalam Sejarah Indonesia & DuniaTanggal 1 Juni adalah hari ke-152 (hari ke-153 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian. Banyak peristiwa yang terjadi pada tanggal ini, baik itu di indonesia maupun dunia. Berikut ini beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi bertepatan pada tanggal 1 Juni di Indonesia dan Dunia.

Di Indonesia sejak tahun 2017, tanggal 1 Juni resmi menjadi hari libur nasional untuk memperingati hari "Lahirnya Pancasila". Sejarah tanggal 1 juni merupakan hari lahir Pancasila berdasar dari pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945. 

Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI. 

193 - Kaisar Romawi Markus Didius dibunuh di istananya.
1638 - Gempa bumi yang pertama kali dicatat terjadi di Amerika Serikat.
1945 - "Pancasila" dikemukakan pertama kalinya oleh Ir. Soekarno lewat pidato "Lahirnya Pancasila" di sidang Dokuritsu Junbi Cosakai sebagai Dasar Negara Indonesia dan diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
1984 - Bandar Udara Kemayoran resmi berhenti beroperasi.
1960 - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya didirikan.
2003 - Republik Rakyat Tiongkok mulai mengisi penampungan air di balik Bendungan Tiga Ngarai, menaikkan permukaan air di dekat bendungan hingga 100 meter.
2008 - Insiden Monas: Aksi demonstrasi Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) diserang oleh masa beratribut Front Pembela Islam di Monas, 14 orang terluka.
2009 - Air France Penerbangan 447 jurusan Rio de Janeiro-Paris jatuh di Samudra Atlantik pada kedalaman lebih dari 4.000 meter. Menewaskan 228 penumpang dan awak pesawat.
2014 - Basuki Tjahaja Purnama menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta karena Joko Widodo menjadi capres dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014.
2014 - Pengundian nomor urut capres-cawapres Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014. Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh nomor urut 1 dan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla memperoleh nomor urut 2.
2014 - Stefanny Eveline, Livia Ramadhanty, Krista Natali, dan Yoriko Angeline dinyatakan terpilih menjadi personel grup vokal Teenebelle mengalahkan 16 kandidat potensial lainnya.
2019 - Liverpool Menjuarai UEFA Champions League Musim 2018-2019 setelah mengalahkan Tottenham Hotspurs dengan skor 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Selengkapnya

Tanggal 1 Juni 1945 - Hari Lahirnya Pancasila

1 Juni 1945 - Hari Lahirnya Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.

Latar belakang - Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan" atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan "Indonesia").

Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945).Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (bahasa Indonesia: "Perwakilan Rakyat").

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya "Pancasila". Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.

Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Seltelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI. Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.

”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”

Sejarah Perumusan - Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :

Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1]
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945
Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Selengkapnya