Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


Erupsi Terburuk Gunung Mayon Filipina

Erupsi Terburuk Gunung Mayon Filipina
Gunung Mayon (Ketinggian 2.463 m - 8.077 kaki) adalah sebuah gunung berapi aktif di Provinsi Albay, Filipina. Bentuknya yang menyerupai kerucut yang sempurna membuatnya dianggap oleh banyak orang sebagai "Gunung Fujinya" Filipina. Gunung ini terletak antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina. Letusan terburuk terjadi pada 1 Februari 1814. Saat itu aliran lava mengubur seisi kota Cagsawa dan 1.200 orang meninggal dunia. Gunung Mayon di Filipina meletus, mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas, merupakan erupsi terparah gunung tersebut.

Stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara khas curam tampaknya karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat.

Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi pelindung yang terbentuk dari lava yang kurang kental, memberinya dasar kuat dan dengan hati-hati raut yang melandai. Banyak stratovolcano yang melampaui ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik. Meski stratovolcano kadang-kadang disebut gunung berapi gabungan, para ahli gunung berapi lebih memilih menggunakan istilah stratovolcano untuk membedakannya dari gunung berapi karena semua gunung berapi dari bentuk apapun memiliki struktur gabungan/berlapis.

Beberapa kilometer di sebelah selatan Mayon terletak Kota Legazpi. Mayon adalah gunung berapi teraktif di Filipina. Sepanjang 400 tahun terakhir tercatat sudah terjadi sekitar 50 letusan Mayon. Letusan pertama tercatat terjadi pada tahun 1616. Letusan terbaru terjadi pada tahun 2006. Lima tahun sebelumnya Mayon juga pernah meletus.

Albay adalah provinsi Filipina yang terletak di Region Bicol di pulau Luzon. Provinsi ini berbatasan dengan provinsi Camarines Sur di bagian utara dan Sorsogon di bagian selatan dan beribu kota di Legazpi. Di bagian timur laut Albay terletak teluk Lagonoy yang bermuara ke Laut Filipina. Gunung Mayon merupakan simbol utama yang sering dihubungkan dengan provinsi ini. Pada tahun 2011, provinsi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.193.825 jiwa atau 238.165 rumah tangga. Adapun luas wilayahnya adalah 2.552,60 km2 sehingga memiliki kepadatan penduduk 468 jiwa/km2.

Gunung Mayon Mulai Batuk, Penduduk Mengungsi

Pemerintah Filipina mengungsikan ribuan penduduk provinsi Albay dari wilayah rawan letusan di dekat gunung Mayon. Evakuasi dilakukan setelah gunung berapi teraktif di Filipina itu mulai menyemburkan lahar (lava) panas dan abu sejak Senin malam, 14 Desember 2009. Badan Vulkanologi Filipina menaikkan status kewaspadaan atas gunung setinggi 2.460 meter itu sebanyak dua tingkat menjadi level siaga. Pasalnya, Mayon sudah mengeluarkan lahar panas, yang kini turun ke lereng gunung. Erupsi didahului keluarnya lapisan asap tebal dari puncak Mayon yang berbentuk kerucut itu.

Sekitar 50.000 orang yang bertempat tinggal pada radius delapan kilometer di sekitar gunung telah dievakuasi. "Pemerintah telah memindahkan ribuan penduduk untuk menghindari bahaya erupsi," jelas pejabat Pemerintah Provinsi Albay, Joey Salceda. 20 kendaraan termasuk kendaraan militer dikerahkan untuk mengangkut penduduk dari tempat tinggal mereka ke tempat penampungan sementara. "Hari ini, 10 hari sebelum natal sebagian besar penduduk telah berada di pusat pengungsian. Jika aktivitas di gunung Mayon tidak menurun, kami belum akan mengizinkan penduduk kembali ke rumah," kata pejabat pemerintah di pusat pengungsian, Jukes Nunez.

Nunez menilai kemungkinan penduduk akan merayakan Natal di tempat pengungsian dan itu sungguh menyedihkan. "Terutama bagi anak-anak," katanya. Aktivitas lava mulai meningkat dalam dua minggu terakhir dan mulai mengeluarkan isinya pada Senin malam. Namun begitu, kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina Renato Solidum mengatakan kemungkinan aktivitasnya semakin tinggi beberapa hari ke depan. "Lava panas sudah mulai mengalir ke lereng. Jika terus terjadi, akan ada aliran lava yang lebih besar," kata Solidum. "Ada kemungkinan terjadi letusan," katanya.

Sekitar 30.000 orang telah diungsikan saat gunung Mayon meletus pada 2006 lalu. Saat itu, angin taufan yang dipicu longsor terjadi dekat gunung ini. Akibatnya, desa-desa di sekitarnya terkubur dan membunuh lebih dari 1.000 orang. Saat meletus pada 1814, Mayon menewaskan lebih dari 1.200 orang serta mengubur wilayah sekitarnya dengan lumpur. Sementara letusan 1993 menyebabkan 79 orang meninggal dunia. Filipina merupakan wilayah yang berada pada cincin api Pasifik. Di wilayah ini, aktivitas gunung berapi relatif besar dan gempa bumi sering terjadi. Dari 37 gunung api yang ada di Filipina, 22 diantaranya gunung api berstatus gunung api aktif.

Mayon Terus Mengeluarkan Letusan Kecil

Gunung berapi Mayon di Filipina kembali mengalami erupsi kecil Rabu pagi, 16 Desember 2009. Institut Seismologi dan Vulkanologi Filipina (Phivolcs) mengumumkan bahwa gunung api teraktif itu mengeluarkan asap setinggi 500 meter. Peneliti Phivolcs Paul Alanis mengatakan erupsi terjadi sekitar pukul 10.16 waktu setempat. "Dari hasil rekaman selama 24 jam terakhir, terjadi 78 gempa bumi vulkanik," katanya seperti dimuat dalam laman harian Philippine Daily Inquirer.

Gempa bumi vulkanik, menurut Alanis, normal terjadi meskipun status gunung Mayon belum meningkat menjadi bahaya. Rata-rata gempa vulkanik yang terekam merupakan gempa ringan. "Berarti gunung api Mayon masih aktif," ungkap Alanis. Status siaga tiga diberlakukan pemerintah provinsi Albay sejak Senin malam. Namun Phivolcs kemungkinan akan meningkatkan status Mayon menjadi siaga lima menyusulnya meningkatnya aktivitas seismik Mayon. Selain itu, badan vulkanologi Filipina juga menemukan kenaikan emisi sulfur dioksida dan meningkatkan material fisik di perut Mayon. "Hal ini mengindikasikan adanya potensi sebuah erupsi besar," jelas Alanis.

Dia menambahkan, jika Mayon terus memuntahkan lahar dan material piroklastik, dalam beberapa minggu ke depan gunung berapi ini kemungkinan mengalami letusan dahsyat seperti yang terjadi pada 1993, 2001, dan 2006. Apabila erupsi yang lebih besar akan terjadi, kata Alanis, materi piroklastik akan mengalir ke bagian tenggara lereng gunung menuju kota Legazpi. Sementara itu, Phivolcs telah merekomendasikan evakuasi terhadap puluhan ribu penduduk yang berada di sekitar gunung dan kota-kota di dekatnya. (AP) http://news.viva.co.id/