Lempar tomat merupakan festival yang setiap tahun diadakan di Spanyol, pada tahun-tahun yang lalu untuk menonton festival ini tidak dipungut biaya, tetapi sejak tahun 2013, turis harus membayar untuk bisa ikut serta di acara yang digelar di kota Brunol, Spanyol.
Setiap tahunnya, ribuan turis melakukan penerbangan pergi ke Spanyol dan memadati kota Brunol untuk berperan serta dalam pertempuran lempar tomat yang biasa berlangsung hingga berjam-jam dan mengakibatkan jalan-jalan penuh dengan jus tomat berwarna merah, bisa dikatakan jalanan menjadi merah.
Sejak tahun 2013 setiap turis yang ingin menonton festival tersebut harus membayar tiket masuk minimal 10 euro (sekitar Rp150,000) per orangnya. Hal ini tentu saja tidak aneh, karena Spanyol sejak tahun 2013 dilanda krisis keuangan dan festival ini banyak sekali mendatangkan turis yang berasal dari Australia, Jepang, Inggris, Spanyol dan Amerika Serikat.
Maka tidak ada salah bila festival lempar tomat menjadi salah satu sumber penambahan uang bagi Spanyol dan selain itu juga dapat digunakan untuk mengontrol berapa banyak sebenarnya turis yang datang, menonton, dan ikut festival lempar tomat ini.
Sehingga ke depan festival lempar tomat ini akan semakin baik dan memuaskan baik turis maupun pemerintah Spanyol. Walaupun telah dikenakan tiket masuk, pemerintah Spanyol masih tetap menyediakan sekitar 5.000 tiket gratis telah disiapkan untuk penduduk sekitar kota Brunol, dan kota ini juga bersiap untuk kedatangan para turis yang tidak memiliki tiket.
Bagaimanapun juga dalam keadaan yang penuh dengan orang yang jumlahnya banyak tetap saja sangat sulit mengontrol dan mengawasi para turis yang memiliki dan yang tidak memiliki tiket masuk.
Walaupun pemerintah Spanyol akan mengerahkan begitu banyak petugas keamanan dan juga para pegawai sipil tetapi jumlah yang datang menonton festival lempar tomat ini mencapai ratusan ribu orang, dan ini bukanlah angka yang kecil.
Apalagi festival ini telah menjadi festival tahun di Spanyol dan telah menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi oleh setiap agen perjalanan di seluruh dunia, maka dapat kita bayangkan betapa ramainya orang yang menonton festival tahunan lempar tomat ini.
Tetapi apa sebenarnya festival lempar tomat ini ? Festival lempar tomat ini adalah dimana begitu banyak orang yang berjumlah hingga puluhan ribu orang saling melempari 120 ton tomat dengan penuh keceriaan. Akibatnya, jalanan pun menjadi merah dan basah oleh tomat. Inilah festival perang makanan terbesar di Spanyol yang dikenal dengan nama "Tomatina” yang merupakan nama lain dari festival lempar tomat.
Lautan manusia memenuhi Plaza Mayor di daerah Brunol, bagian timur Spanyol. Beberapa orang bertelannjang dada dan bahkan mengenakan kacamata renang untung menghindari mata perih akibat terkena sari tomat.
Sementara, para penonton memberikan semangat dari balkon-balkon di bangunan yang berada di sekeliling jalanan medan pertempuran. Lima truk yang berisikan tomat harus ikut berdesakan dengan lautan manusia yang penuh dengan lumuran tomat.
Festival Tomatina diselenggarakan setiap tahun di Brunol, sebuah daerah subur yang jaraknya sekitar 40 kilometer ke arah utara dari kota Valencia. Kota Valencia merupakan kota terbesar ketiga di Spanyol.
Festival ini telah diadakan sejak tahun 1945, sehingga bisa kita banyakan festival lempar tomat atau tomatina merupakan festival biasa tetapi merupakan sebuah tradisi yang dijalankan secara turun temurun dan harus dilestarikan.
Festival tomatina ini diperkirakan bermula dari perang makanan antara anak-anak yang terjadi di pertengahan tahun 1940-an di Brunol. Dan ternyata perang makanan itu kini sudah berkembang pesat menjadi festival yang sering diliput berbagai media mancanegara dan semakin banyak orang yang datang ke festival tersebut.
Setelah "pertempuran" usai, para pelempar tomat kemudian menuju sungai terdekat untuk membersihkan diri dari sisa-sisa tomat. Untuk melancarkan kegiatan tahunan ini telah disediakan paling tidak enam kereta api berkapasitas 29 ribu kursi khusus disediakan untuk memudahkan akses ke Tomatina. Begitupula penyediaan kawasan berkembah untuk para turis.