
Dia menemukan dua buah asteroid dari observatorium pribadinya di #9, Kietz (sekarang #43, Kietzerstraße), Driesen, dengan membandingkan peta bintang dengan langit yang ia lihat melalui teleskop. Asteroid pertama, 5 Astraea, terkenal karena merupakan asteroid yang pertama ditemukan setelah jeda panjang setelah penemuan empat asteroid sebelumnya, termasuk 4 Vesta, pada tahun 1807. Dia meninggal di Marienwerder (sekarang Kwidzyn, Prussia). Asteroid 2005 Hencke dinamai demikian sebagai penghormatan atas Hencke.
6 Hebe adalah sebuah asteroid pada sabuk utama yang besar, dan massanya sekitar setengah persen dari total massa yang ada di sabuk utama. Hebe nampaknya memiliki kerapatan limbak (bulk density) yang besar (lebih besar dari kerapatan limbak Bulan atau bahkan Mars), namun, hal ini berarti bahwa secara volume Hebe tidak termasuk dalam peringkat dua puluh asteroid terbesar. Kerapatan limbak yang tinggi ini menandakan objek yang sangat padat yang belum terpengaruhi oleh benturan. Hal ini tidak umum untuk asteroid seukuran Hebe – yang umumya mereka merupakan rubble pile yang tidak terlalu terikat.
Dalam segi kecerahan, Hebe adalah objek kelima yang paling terang di dalam sabuk asteroid setelah Vesta, Ceres, Iris dan Pallas. Rata-rata magnitudo semunya sekitar +8,3, hampir sama dengan kecerahan dari Titan dan dapat mencapai +7,5 pada masa oposisi sekitar titik perihelion. Hebe mungkin adalah objek induk dari meteorit H chondrite, yang menyumbangkan sebesar 40% dari seluruh meteorit yang menghantam Bumi.