Albert Hofmann (lahir di Baden, 11 Januari 1906 – meninggal di Burg im Leimental, 29 April 2008 pada umur 102 tahun) adalah seorang kimiawan Swiss yang terkenal atas penemuan asam lisergat dietilamid. Hofmann menulis lebih dari 100 karya ilmiah dan sejumlah buku, termasuk LSD: Mein Sorgentkind (1979).
Hofmann belajar kimia di Universitas Zürich. Minat utamanya adalah kimia tumbuhan dan hewan, dan ia belajar struktur kimia pada zat umum hewan kitin. Hofmann bekerja di Departemen Kimia Farmasi Laboratorium Sandoz (kini Novartis), Basel.
Lima tahun setelah sintesis pertama, secara tak sengaja ia menemukan efek psikedelik asam lisergat dietilamida, setelah menyerap beberapa bagian melalui ujung jarinya pada tanggal 16 April 1943. Tiga hari kemudian, dengan sengaja ia menenggak 250 mikrogram asam lisergat dietilamida, dan mengalami sejumlah efek kuat. Hal ini diikuti dengan serangkaian eksperimen diri. Ia pertama kali menulis eksperimen tersebut pada tanggal 22 April di tahun itu juga.
Ia menjadi direktur Departemen Bahan Alam di Laboratorium Sandoz dan menyelidiki zat halusinogen yang ditemukan pada jamur meksiko dan tanaman lain yang digunakan oleh penduduk asli. Penelitian ini menuju sintesis psilosibin, agen aktif bagi sejumlah jamur psikedelik. Hofmann menyebut asam lisergat dietilamid sebagai "obat untuk jiwa". Ia meninggal dunia di rumahnya akibat serangan jantung pada usia 102 tahun.
Psikedelik - Kata psikedelik merupakan sebuah kata yang pertama kali diluncurkan pada abad ke-20 dengan menggabungkan kata psyche/ψυχή (otak), dan delos/δήλος (manifestasi). Seseorang yang berada dalam "keadaan psikedelik" dipastikan dapat merasakan cara melihat baru di otaknya yang tak dikenalinya sebelumnya. Keadaan psikedelik merupakan kumpulan pengalaman yang diakibatkan oleh kehilangan sensorik dan juga zat psikedelik. Pengalaman tersebut mencakup halusinasi, perubahan persepsi, sinestesia, perubahan keadaan sadar, keadaan mistik, dan kadang-kadang menyerupai psikosis.
Asam lisergat dietilamida (LSD) merupakan suatu narkotika halusinogen. Obat ini bersifat psikedelik dari keluarga ergolina. Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi agen terapi yang nampak menimbulkan harapan besar.
LSD bersifat adiktif (ketergantungan) dan toksik (keracunan) dan banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960. Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung, cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur dan lendir, suhad (rasa tak dapat tidur), hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik.