Yom Kippur (יום כיפור yom kippūr) atau Hari Pendamaian (hari grafirat) adalah hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi. Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Tisyri dalam kalender Yahudi. Walaupun disebut perayaan, sebenarnya dilakukan puasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya matahari. Pengecualian diberikan kepada mereka yang sakit dan anak-anak. Dasar penyelenggaraan perayaan ini berasal dari Pentateukh. Hari raya ini adalah satu-satunya dalam hari raya Yahudi yang tidak ditunda apabila berbenturan dengan hari Sabat.
Tidak banyak catatan mengenai pelaksanaan festival ini pada masa Bait Allah yang pertama, namun ada materi-materi mengenai perayaan Yom Kippur pada masa Bait Allah yang kedua. Pada masa itu, Yom Kippur terbagi atas dua bagian perayaan. 2 hal terpenting dalam perayaan ini adalah dua ekor lembu (atau kambing) yang dikebiri. Lembu pertama digunakan sebagai kurban penghapus dosa dan lembu lainnya digunakan sebagai kurban bakaran dan dipilih "tugasnya" dengan cara diundi terlebih dahulu.
Bagian pertama adalah pelayanan persembahan korban yang dilakukan di Bait Allah., ketika Imam Besar melakukan pengakuan dosa di depan seluruh umat Israel. Lalu,lembu yang jatuh menjadi kurban bakaran disembelih. Penyembelihan ini dilakukan oleh Imam Besar dan para Imam dari suku Lewi. Puncak dari bagian ini adalah ketika ia masuk ke dalam Ruang Mahakudus mengenakan pakaian dari linen berwarna putih dan mencipratkan darah dari korban persembahan dan menyalakan dupa. Pada bagian kedua dalam perayaan ini, hewan kedua tidak disembelih, melainkan dicerca, dihina, dan dikutuki oleh seluruh umat Israel sebelum dilepaskan oleh seseorang yang sudah dipilih. Hal ini melambangkan diangkutnya seluruh dosa umat Israel ke padang pasir.
Penekanan dari perayaan ini terletak pada pengakuan dosa.[4] Perhiasan-perhiasan tidak boleh dipakai pada masa ini, setidaknya di dalam Sinagoge.[3] Selain itu, ada kebiasaan untuk terus berada di dalam Sinagoge selama perayaan ini berlangsung.[3]
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan selama hari raya ini :
Berfokus pada pertobatan diri sendiri.
Memperbanyak amal dan melakukan perbuatan baik.
Membaca kisah-kisah yang menginspirasikan untuk bertobat.
Sebaiknya tidak menggunakan banyak waktu untuk belajar mussar, walaupun dianjurkan untuk mempelajarinya setiap hari.
Mempelajari mengenai doa-doa untuk memahami maknanya.
Pengakuan dosa tdiak dilakukan hanya untuk dosa-dosa besar, namun juga dosa-dosa kecil dan bahkan kelakuan-kelakuan yang tidak kita yakin apakah itu dosa ataukah tidak.
Menuliskan komitmen mereka untuk satu tahun ke depan dan melihat apakah mereka sudah melakukan apa yang mereka komitmenkan selama setahun.
Selain itu, ada hal-hal yang pantang dilakukan selama perayaan ini berlangsung :
Tidak diperkenankan untuk makan dan minum. Umat harus berpuasa.
Tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual.
Tidak diperbolehkan untuk melakukan perminyakan.
Tidak diperbolehkan untuk mengenakan sepatu yang terbuat dari kulit.
Segala pantangan lainnya yang berlaku pada hari Sabat juga berlaku pada hari ini.