Beredar spekulasi bahwa kotak gutta-percha tersebut berasal dari puing Kapal Titanic yang karam Minggu malam 14 April 1912. "Sebuah media Prancis memuat artikel soal itu dan melaporkan bahwa Titanic membawa muatan gutta-percha," kata Williams.
"Aku mengecek data manifes kapal. Memang kapal itu membawa gutta-percha dan karet," tambah dia seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (2/12/2014). Namun, tak ada kaitannya dengan Tjipetir. "Selebihnya (soal kaitan Tjipetir dengan Titanic) lebih merupakan spekulasi media."
Kemudian, pada tahun 2013, titik terang ditemukan. Williams mengontak dua orang secara terpisah, dan keduanya menunjuk pada satu kapal yang sama: Miyazaki Maru.
Kapal kargo milik Jepang tersebut diketahui tenggelam selama masa Perang Dunia I. Dan bahtera itu memang membawa kotak-kotak kenyal bertuliskan Tjipetir.
Miyazaki Maru tenggelam sekitar 241,5 kilometer bagian barat Kepulauan Scilly pada 31 Mei 1917 dalam pelayaran dari Yokohama ke London. Kapal selam U-88 Jerman bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 8 orang itu.
Saat Miyazaki Maru tenggelam, muatannya termasuk getah perca tumpah ke lautan. "Dua sumberku mengatakan, dari kapal itu lah benda-benda misterius itu berasal. Aku mendapatkan bukti yang mendukung teori itu," kata Williams.
Lembaga pemerintah Inggris, Receiver of Wreck juga berpendapat senada. Alison Kentuck, pejabat yang bertugas mendata kapal-kapal karam di wilayah Inggris Raya menyebut, dugaan kuat kotak-kotak getah perca itu berasal dari Miyazaki Maru. "Meski belum terkonfirmasi, Miyazaki Maru adalah 'tersangka utama' dari mana balok misterius itu berasal."
Miyazaki Maru ditenggelamkan kapal selam Jerman U-88 yang dikomandani Walther Schwieger.
Orang yang sama bertanggung jawab atas Unterseeboot Jerman lainnya, yang pada Mei 1915 juga menenggelamkan RMS Lusitania -- sebuah kapal yang membawa 1.924 penumpang dari New York menuju Liverpool. Sebanyak 1.100 orang tewas kala itu, termasuk lebih dari 100 warga Amerika Serikat. Sebuah tragedi yang diyakini menyeret AS dalam perang.
Ahli kelautan Curtis Ebbesmeyer mengatakan, balok Tjipetir bisa jadi terapung di lautan selama berabad-abad. "Perlu waktu 25 tahun bagi sebuah benda mengapung untuk mengelilingi dunia. Dan Tjipetir itu mungkin sudah 3 kali mengelilingi Bumi," klata dia.
Temuan balok Tjipetir sudah dilaporkan sejak 30 tahun lalu. Seorang nelayan menggunakannya sebagai talenan untuk memotong ikan hasil tangkapan.
Williams menambahkan, ada kemungkinan balok Tjipetir dibawa oleh lebih dari satu kapal. "Mungkin ada yang berasal dari bangkai kapal yang karam di masa Perang Dunia I. Dan bisa jadi ada yang berasal dari Titanic. Entahlah..." (liputan6)