Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


Hari Bumi 2016 - Senator Gaylord Nelson

Hari Bumi 2013 - Senator Gaylord Nelson
Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret.

Hari Bumi merupakan nama bagi dua peringatan yang berbeda, kedua-duanya diadakan setiap tahun ketika musim bunga di hemisfera utara, dan musim luruh di hemisfera selatan. Hari ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan kepada alam sekitar. Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu juga meraikan Hari Bumi, yang dimulakan oleh John McConnell pada 1969, setiap tahun ketika ekuinoks, iaitu pencerapan global yang diasaskan oleh Gaylord Nelson sebagai pengajar alam sekitar, dan sejak Januari 1970, ia juga dikenali sebagai Hari Bumi, yang diraikan di kebanyakan negara setiap tahun pada 22 April.

Sejarah Hari Bumi 22 April - Pada September 1969, dalam sebuah persidangan di Seattle, Washington, Senator A.S. Gaylord Nelson mengumumkan bahawa musim bunga 1970 akan diadakan demonstrasi dari akar umbi di seluruh negara bagi pembelaan terhadap alam sekitar. Senator Nelson pada mulanya mencadangkan bantahan alam sekitar di seluruh negara untuk menjadikan alam sekitar sebagai agenda negara. Katanya, "Ia satu pertaruhan, tetapi ia berjaya." Pada 22 April 1970 dikatakan hampir 20 juta rakyat Amerika Syarikat memenuhi taman dan auditorium. Hari Bumi pertama menjadi pembuka jalan terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA.

Lima bulan sebelum Hari Bumi 22 April yang pertama, pada Ahad, 30 November 1969, The New York Times mengeluarkan rencana yang panjang oleh Gladwin Hill yang melaporkan peningkatan aktiviti mempertahankan alam sekitar. Perjuangan Gaylord Nelson bermula sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama dirayakan. Setiap tahun, Hari Bumi 22 April menandakan ulang tahun kelahiran bagi gerakan alam sekitar moden pada 1970. Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu Bumi dalam skala global.

Dalam rangka menyambut hari bumi 22 April 2013 Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian bekerjasama dengan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB menyelenggarakan Peringatan Hari Bumi 2013 dengan serangkaian kegiatan diantaranya Gowes Bareng Geolog IV, Pengobatan Gratis, Penanaman Pohon, Studium Generale, Pameran, Seminar serta Olimpiade Geosains dan Olimpiade Geografi Nasional 2013. Tema tahun ini adalah "RENEWABLE ENERGY FOR BETTER SUISTANABLE RESOURCES". Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi - (Earth Day Network).

Setiap tahun 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Tapi perusakan bumi, air, udara, dan hutan, terus berlanjut secara sistematis, masif, dan cepat. Tak terkecuali di Jawa Barat. Maraknya bencana alam dapat menjadi salah satu tolok ukurnya.

Wahana Lingkungan Hidup mencatat sepanjang 2013 saja, setidaknya 35 orang meninggal karena bencana alam, di Bandung Barat, Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, dan Tasikmalaya. Alih fungsi lahan dan tak adanya pola pengelolaan lingkungan hidup yang tepat, menurut Walhi merupakan penyebab banyaknya bencana ekologis seperti banjir, kekeringan, longsor, dan pencemaran lingkungan, yang semuanya mengancam kehidupan dan hidup masyarakat Jawa Barat.

"Dari pemeriksaan Walhi Jawa Barat, aktivitas pertambangan berkontribusi besar dalam perusakan ekosistem baik di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan di Bumi Jawa Barat," kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan, dalam siaran pers, Minggu (21/4/2013). Hitungan kasar Walhi Jawa Barat, sejak 2007 hingga 2011, penambangan yang mengeruk 8,5 juta ton emas, perak, galena, pasir besi, karst, dan pasir, telah menyebabkan kerugian lingkungan senilai Rp 1,58 triliun.

Sementara dalam kurun waktu yang sama, lanjut Dadan, eksploitasi air bawah tanah mencapai 4,39 juta meter kubik, dengan kerugian lingkungan hidup senilai Rp 84,3 triliun. Belum lagi kerusakan lingkungan akibat pencemaran tanah dan limbah industri yang mencemari sawah, ladang, dan air, yang belum terhitung. Juga, perusakan akibat sampah yang per hari mencapai rata-rata 500 ton di setiap kabupaten kota di Jawa Barat.

Celakanya, kata Dadan, anggaran nasional dan daerah untuk pencegahan dan pemulihan lingkungan hidup sangat kecil dibandingkan nilai kerugian lingkungan hidup. Di Jawa Barat, misalnya, alokasi anggaran lingkungan hidup hanya 1 persen total APBD, dan rerata di tiap kabupaten kota hanya 2 persen APBD. "Tidak sebanding dengan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan dan keuntungan ekonomi para pengusaha dan pemerintah," kecam Dadan.

Walhi, kata Dadan, menilai tidak ada keberpihakan pemerintah dan legislatif untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di tiap kabupaten kota di Jawa Barat. Karenanya, Walhi mengeluarkan lima desakan terkait dengan peringatan Hari Bumi tahun ini.

Pertama, Walhi mendesak negara mengarusutamakan kepentingan lingkungan hidup dalam konsep pembangunan dan tata kelola sumber daya alam. Kedua, mendesak Pemerintah dan pengusaha memulihkan kerusakan lingkungan hidup akibat eksploitasi sumber daya alam, serta mendesak pemberian hukuman berat untuk perusahaan ilegal dan merusak lingkungan hidup.

Ketiga, Walhi menggugat Pemerintah Daerah yang gagal menjalankan mandat UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keempat, Walhi mengajak masyarakat Jawa Barat untuk tidak memilih kandidat kepala daerah maupun anggota legislatif yang tak memiliki komitmen perlindungan lingkungan hidup. Terakhir, Walhi mengajak masyarakat Jawa Barat untuk memasifkan partisipasi memulihkan dan memperbaiki lingkungan hidup di Jawa Barat. - Walhi: "Tiap Tahun Peringati Hari Bumi, tapi Perusakan Lingkungan Hidup Terus Terjadi"