Mikhail Fyodorovich Romanov (bahasa Rusia Михаи́л Фёдорович Рома́нов) (12 Juli 1596 – 13 Juli 1645) adalah tsar Russia pertama dari dinasti Romanov, putra Fyodor Nikitich Romanov, kemudian Patriarch Filaret, dan Ksenia (dari keluarga yang dipertentangkan), kemudian biarawati besar Martha. Tsar kadang juga dieja Czar atau Tzar, adalah gelar untuk pemimpin Kekaisaran di Rusia dari 1547 hingga 1917 (meski penggunaannya secara teknis hanya tepat hingga tahun 1721). Pada tahun 1547, Ivan IV dari Rusia mengganti gelarnya dari "Veliki Knia dari seluruh Rus" menjadi "tsar dari seluruh Rus" sebagai lambang pergantian bentuk negara Rusia. Kemudian pada 1721 Peter I mengadopsi gelar Император [Imperator] ("Kaisar"). Kedua gelar tersebut digunakan bergantian sejak masa tersebut.
Pada tanggal 21 Februari 1613 Mikhail I terpilih secara mutlak oleh parlemen Rusia untuk menjadi Tsar, sekaligus memulai Dinasti Romanov pada masa Kekaisaran Rusia. Ia terpilih sebagai tsar Rusia dengan suara bulat oleh majelis nasional, namun tak sampai 24 Maret delegasi dewan menemukan sang tsar muda dan ibundanya di Biara Ipatiev dekat Kostroma. Awalnya Martha memprotes putranya terlalu muda dan menuntutnya begitu sulit dalam masa-masa sulit itu. Namun akhirnya Mikhail setuju naik tahta, namun tak sampai boyar itu menangis menyatakan bahwa ia tetap menolak mereka akan bertanggung jawab pada Tuhan atas kehancuran Rusia.
Dinasti Romanov adalah dinasti ke dua dan terakhir di Rusia, yang menguasai Muskovia dan kekaisaran Rusia selama lima generasi dari tahun 1613-1762. Dari tahun 1762 ke tahun 1917, Rusia dikuasai oleh gabungan penguasa dari dinasti Romanov dan Dinasti Oldenburg, yang dikenal sebagai Holstein-Gottorp-Romanov. Menyusul tawaran tahta Rusia, anak Filaret yang berusia 17 tahun, Mikhail I, saat itu tinggal di biara Ipatiev, akhirnya dibujuk oleh ibunya, Kseniya Ivanovna Shestova, untuk menerima tahta itu. Mikhail merasa bahwa tahta ini sangatlah tidak aman dan mencoba menjalin erat hubungan dengan para tsar terakhir dinasti Rurikid dan mencari nasihat dari majelis agung dalam masalah penting.
Strategi ini terbukti ampuh. Para raja awal dinasti Romanov umumnya dicintai oleh rakyat dan juga saudara ipar bekas kaisar Ivan serta para martir Godunov. Dalam keadaan bobrok itu penting bagi Mikhail menunggu beberapa minggu di biara Troitsa, 75 mil, sebelum pertolongan yang layak disediakan buatnya di Moskow. Ia dimahkotai pada 22 Juli. Tugas pertama tsar baru adalah membersihkan negerinya dari para perampok yang merajalela. Swedia dan Polandia berturut-turut berhadapan dengannya dalam perdamaian Stolbovo (17 Februari 1617) dan Gencatan Senjata Deulino (1 Desember 1618). Akibat terpenting Gencatan Senjata Deulino adalah kembalinya ayah tsar dari pembuangan, yang untuk selanjutnya mengambil alih pemerintahan hingga mangkat pada Oktober 1633, Mikhail tetap dalam bayang-bayang ayahnya.
Tsar Mikhail menderita luka kaki berlanjut (aakibat kecelakaan kuda di awal hidupnya), yang membuatnya tak bisa berjalan hingga akhir hayatnya. Ia adalah pangeran yang lemah lembut dan alim yang tak banyak bermasalah ke setiap orang dan tak menonjolkan diri di belakang penasihatnya. Terkadang mereka relatif ramah dan orang-orang yang sanggup seperti ayahnya; kadang-kadang mereka disuap dan fanatik, seperti kerabat Saltykov dari ibundanya. Ia menikah 2 kali, pertama dengan Putri Maria Vladimirovna Dolgorukova (1624) yang meninggal 4 bulan setelah menikah, dan kemudian dengan Eudoksia Streshneva (1608–45), yang memberinya 10 anak. Kegagalan Mikhail menikahkan puterindanya Irene dengan Pangeran Valdemar of Denmark, karena menolak menyetujui Keortodoksan, menyebabkannya dirundung duka hingga mangkat pada 12 Juli 1645.
Mikhail digantikan oleh anaknya, Aleksei, yang mengarahkan negerinya ke dalam berbagai musibah. Setelah kematiannya, terjadi perebutan diansti, antara anak-anaknya dari istri pertama ( Feodor III, Sofia Alexeevna dan Ivan V ) dan anak dari istri ke dua ( Nataliya Kyrillovna Naryshkina), calon kaisar Peter Yang Agung. Pergulatan dinasti berikut setelah kematian Peter, yang membuat anak satu-satunya, Alexei terbunuh dan tidak menunjuk pengganti pewaris tahta. Garis keturunan lelaki Romanov sebetulnya berakhir bersamaan dengan kematian Peter II di hari pernikahannya.
Anak perempuan terakhir keluarga Romanov adalah bibi Peter II, Anna Ioannovna (1693-1740) dan Yelizaveta Petrovna (1709-1762). Karena Anna dan Elizabeth tidak punya keturunan lelaki, suksesi kerajaan dapat beralih kepada keponakan Anna dari Brunswick-Lüneburg,(Ivan VI ) atau kepada keponakan Elizabeth (Pyotr III ), dari Holstein, yang juga dianggap pewaris tahta Swedia dan Holstein. Elizabeth sebenarnya mendukung keponakannya, meskipun ia impoten dan berkarakter buruk. Dengan diangkatnya Peter III pada tahun 1762 era baru dinasti Holstein-Gottorp, atau Oldenburg-Romanov, dimulai.
Dinasti Holstein-Gottorp tetap memakai nama keluarga Romanov dan menegaskan garis keturunan pria mereka dari Peter I. Pavel I sangat bangga menjadi cicit dari bangsawan terkemuka Rusia, meskipun ibunya yang keturunan Jerman, Katarina II, menyindir dalam memoirnya bahwa ayah asli Paul adalah pacar gelapnya, Serge Saltykov. Karena takut dengan perebutan tahta, Pavel membuat aturan hukum, salah satu yang terketat di Eropa. Pasangan raja/ratu dinasti Rusia harus berasal dari bibit yang sama, yaitu berasal dari salah satu kerajaan di Eropa dan beragama Kristen Ortodoks Timur. Kalau tidak, anak-anak mereka kehilangan hak atas tahta.