Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


UNICEF - United Nations Children's Fund

UNICEF - United Nations Children's Fund
United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Badan PBB untuk anak-anak didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946. Bermarkas besar di Kota New York, UNICEF memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. UNICEF adalah salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan pelayanan teknis, pembangunan kapasitas, advokasi, perumusan kebijakan, dan mempromosikan isu-isu mengenai anak.

UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela, oleh karena itu agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi. Program-programnya menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. UNICEF mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1965. Klub Spanyol FC Barcelona mendukung UNICEF dengan memasang logo badan PBB itu pada seragam para pemainnya tanpa imbalan finansial.

UNICEF membantu Indonesia pertama kali pada tahun 1948. Saat terjadi situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat akibat kekeringan hebat di Lombok. Kerjasama resmi antara UNICEF dan pemerintah Indonesia dijalin pertama kali pada 1950. Sejak awal masa kemerdekaan, UNICEF tetap dianggap mitra Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki hidup anak-anak dan wanita di seluruh nusantara. Prioritas awal UNICEF adalah memberikan pelayanan dan persediaan yang sangat diperlukan untuk memperbaiki kesehatan anak Indonesia dan keluarganya.

Pada awal 1960an, UNICEF berkembang menjadi organisasi pembangunan yang lebih terkonsentrasi pada kesejahteraan anak daripada sekedar bantuan kemanusiaan. Pada 1962, UNICEF melaksanakan program gizi di 100 desa dari delapan propinsi. Pada November 1966, Menteri Luar Negeri Adam Malik menandatangani perjanjian kerjasam UNICEF dan pemerintah Indonesia sesudah Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Awalnya fokus kerjasama menitikbertakan kelangsungan hidup anak-anak. Baru kemudian fokus berkembang pada masalah-masalah lain yang menguntungkan kedua belah pihak.

Selama lebih dari 60 tahun, UNICEF memainkan peranan penting dalam membantu pemerintah memajukan hidup anak-anak dan wanita. Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi landasan hikum bagi perlindungan hak anak. Sekarang UNICEF berkarya di 12 kantor wilayah untuk membantu melaksanakan program di 15 propinsi yang mencakup lebih dari 20 juta orang Indonesia.

Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi landasan hukum bagi perlindungan hak anak. Program-program UNICEF di Indonesia saat ini mencakup serangkaian isu seperti; Kesehatan & Gizi, Pendidikan Dasar untuk semua, Perlindungan Anak, Memerangi HIV/Aids serta Air & Kebersihan Lingkungan.

Saat ini, fokus UNICEF adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan Imunisasi Rutin bagi 4,7 juta bayi di seluruh Indonesia pada tahun 2009 untuk mendapatkan 7 vaksin dasar lengkap seperti; BCG, Polio, Diphtheria – Pertusis – Tetanus (DPT), Hepatitis B dan Campak. Tugas UNICEF adalah ikut memastikan bahwa seluruh bayi di Indonesia akan mendapatkan imunisasi secara lengkap tanpa ada yang terlewat.

Sejalan dengan keberadaan UNICEF di Indonesia, pada pertengahan tahun 2008 ini UNICEF meluncurkan ‘tagline’ (slogan) baru, yaitu “CINTAI ANAK INDONESIA” yang bertujuan untuk menggalang dukungan yang lebih luas bagi program-program kami serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada anak-anak Indonesia.

UNICEF banyak menerima dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia seni, ilmu pengetahuan, sastra, hiburan, olahraga dan bidang-bidang kemasyarakatan lainnya untuk mendukung program-program kami bagi anak-anak di seluruh dunia. Reputasi, bakat dan kehadiran mereka membantu UNICEF dalam mengirimkan pesan kuat untuk menjangkau hati dan pikiran masyarakat.