Hari Perempuan   Women Day

blogger counters


Francisco Pizarro Menangkap Atahualpa

Francisco Pizarro Menangkap Atahualpa
Francisco Pizarro adalah seorang conquistador yang dilahirkan di Trujillo, Spanyol pada sekitar 1475. Ia mengabdi di Italia dan bergabung dengan ekspedisi yang menemukan Samudera Pasifik (1513). Pada 1526 ia dan Diego de Almagro berlayar ke Peru, dan pada 1531 mulai penaklukan Kerajaan Inka. Pada tanggal 16 November 1532 Francisco Pizarro Menangkap Atahualpa namun tahun berikutnya Ia pun membunuh raja Inka, Atahualpa. Francisco Pizarro lantas mengkonsolidasikan kerajaan baru, mendirikan Lima (1535) dan kota-kota lainnya. Pada tahun 1537, Pizarro berselisih dengan Almagro mengenai masalah pengawasan Cuzco. Terlalu tua mengatasi masalah itu sendirian, Pizarro mempercayakan komando angkatannya pada saudaranya, yang mengalahkan dan menghukum mati Almagro, segera setelah itu. Sebagai pembalasan, pengikut Almagro membunuh Pizarro pada 26 Juni 1541.

Conquistador dalam bahasa Spanyol berarti "penakluk". Istilah ini secara khusus diberikan kepada para serdadu dan kolonis Spanyol yang pergi menjelajah ke benua Amerika, dan kemudian ke Asia untuk melakukan Conquista (penaklukan) dalam rangka mencari rempah-rempah dan kemudian menaklukkan bangsa Indian Inka, Aztek, Maya, dan Filipina. Penemuan Columbus akan Dunia Baru pada 1492 memberikan kesempatan kepada Spanyol kesempatan terlebih dulu dalam melakukan kolonisasi di benua Amerika, ketika para penjelajah itu mengira bahwa mereka telah mencapai pantai Atlantik di Timur Jauh dari Asia-Pasifik. Wilayah ini selanjutnya dikuasai Spanyol, khususnya daerah kepulauan Filipina dan Guam.

Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru dari 1438 sampai 1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Columbus, artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu negeri itu. Kerajaan Inka terdiri atas empat suyu. Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua, walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan. Ibukotanya ada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.

Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca. Atahualpa dan saudaranya, Huáscar, adalah putera mahkota dari kerajaan Inka, Amerika Selatan. Ia dilahirkan pada tahun 1502 dan dikenal sebagai penguasa terakhir Inca. Setelah kematian dari ayahnya, Huayna Capac pada 1525, pecah perang saudara antara Atahualpa dan Huáscar. Akhirnya, Huáscar tertangkap dan dibunuh dan Atahualpa menjadi maharaja penguasa Inca. Sebagai raja, ia dianggap sebagai keturunan dewa matahari dan berkuasa mutlak atas rakyatnya, tetapi diharapkan jujur, dermawan, dan menjalankan tradisi bangsa Inca.

Pada tanggal 16 November 1532, Francisco Pizarro, penjelajah dan conquistador dari Spanyol tersebut, menjebak kaisar Inca, Atahualpa. Pizarro hanya memiliki 200 prajurit yang harus berperang melawan ribuan prajurit Inca. Karena itu, dia membujuk Atahualpa untuk mengadakan jamuan makan. Pada saat perjamuan berlangsung, dia mulai menembaki orang-orang Inca yang tak bersenjata. Prajurit Pizarro membantai orang-orang Inca dan menangkap Atahualpa. Pizarro memaksa Atahualpa menjadi penganut Kristen sebelum membunuhnya.

Penaklukan Pizarro tepat pada waktunya. Pada 1532, Kekaisaran Inca sedang terjebak dalam sebuah perang sipil yang telah memangkas jumlah penduduk dan membelah kesetiaan rakyat. Atahualpa, putra bungsu Huayna Capac, penguasa sebelumnya, baru saja mengkudeta saudara tirinya, Huascar, dan sedang sibuk mempersatukan kembali kerajaannya ketika Pizarro tiba pada 1531 dengan dukungan dari Raja Spanyol Charles V. Dalam perjalanan menuju ibukota Inka, Pizarro mengetahui tentang peperangan yang sedang terjadi dan dia mulai merekrut prajurit yang masih setia kepada Huascar.

Pizarro bertemu dengan Atahualpa tepat di luar Cajamarca, sebuah kota kecil Inca di sebuah lembah pegunungan Andes. Pizarro mengirim saudarnya, Hernan, sebagai utusan kepada Atahualpa dan mengundang sang kaisar ke Cajamaraca ke sebuah perjamuan untuk menghormati penobatannya. Walaupun Atahualpa memiliki 80 ribu prajurit di pegunungan, namun dia memenuhi undangan Pizarro hanya disertai oleh 5 ribu prajurit yang tak bersenjata. Dia ditemui oleh Vicente de Valverde, seorang pendeta dalam rombongan Pizarro. Sementara para prajurit Spanyol menunggu, Valverde membujuk Atahualpa untuk beralih agama dan menerima Charles V sebagai atasannya. Atahualpa menolak dengan marah, yang membuat Valverde memberi tanda kepada Pizarro agar mulai menembak. Terjebak dalam ruangan yang sempit, para prajurit Inca yang panik menjadi mangsa empuk para prajurit Spanyol.

Prajurit-prajurit Pizarro membantai 5 ribu orang Inca hanya dalam waktu satu jam. Pizarro sendiri menderita satu-satunya cedera yang dialami pihak Spanyol, yaitu lengannya yang tersayat ketika dia mencoba menyelamatkan Atahualpa dari kematian. Menyadari bahwa Atahualpa akan menjadi lebih berguna bila tetap hidup, Pizarro menahan sang kaisar sementara dia menyusun rencana untuk mengambil alih kekuasaan Inca. Pizzaro berhasil menangkap Atahualpa, namun Atahualpa merencanakan sesuatu agar ia bisa bebas. Untuk tujuannya ini, Atahualpa menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk Pizzaro, dan ia benar-benar melakukannya. Atahualpa mengetahui kerakusan Pizarro. Dia menawarkan kepada sang conquistador untuk menukarkan emas dan perak satu ruangan penuh asalkan dia dibebaskan.

Pizarro setuju dengan tawaran tersebut dan Atahualpa mengisi sebuah ruangan dengan emas, perhiasan, berlian, keramik, dan barang-barang berharga lainnya, ia juga mengisi satu ruangan khusus dengan perhiasan dari perak. Pizzaro menerimanya, namun ia merencanakan sebuah skenario untuk Atahualpa. Ia menuduh Atahualpa telah merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, dan untuk alasan itu, Pizarro kembali menahan sang kaisar atas tuduhan berusaha membangkitkan pemberontakan. Pada saat itu, Atahualpa telah berperan dalam menenangkan orang-orang Inca sementara Pizarro mengambil alih kekaisaran. Atahualpa yang ditangkap oleh sejumlah kecil tentara Spanyol pada 1532, meski ia telah membayar uang tebusan, Atahualpa tetap akan dibunuh dengan dijatuhi hukuman mengerikan yaitu dia akan diikat pada sebuah tiang dan dibakar hidup-hidup. Pada saat terakhir, Valverde menawarkan kepada Atahualpa untuk masuk Kristen. Atahualpa setuju, namun dia tetap dibunuh yaitu dengan cara dicekik terjadi pada 29 Agustus 1533.

Peperangan antara Spanyol dan Inca terus berlanjut setelah Atahualpa tewas. Pizzaro berhasil mempengaruhi saudara Huascar yang bernama Manco untuk membunuh Huascar agar ia bisa menjadi penguasa Inca. Kerajaan Inca yang telah runtuh membuat Manco berubah pikiran dan merencanakan balas dendam kepada para penjajah dari Spanyol itu. Dengan kecerdasannya, ia mengatur rencana dan menjanjikan sebuah patung emas kepada Pizzaro jika ia mengijinkannya untuk pergi ke lembah Yucay, padahal saat itu Manco tengah ditahan oleh Pizzaro. Karena tergiur oleh patung emas itu, Manco akhirnya dilepaskan. Beberapa hari kemudian, Manco berhasil mengumpulkan 100.000 pasukan dan langsung menyerang pasukan Spanyol. Tak berapa lama kemudian, ia dan pasukannya berhasil mengusir para penjajah tersebut dari tanah Inca.

Namun kejayaan Manco tidak bertahan lama sampai akhirnya Spanyol mengirimkan lebih banyak pasukan dan berhasil menaklukkan Inca sepenuhnya. Kemenangan Pizarro di Cajamarca dianggap sebagai akhir Kekaisaran Inca dan permulaan kolonialisme Eropa atas Amerika Selatan. Bangsa Spanyol, dipimpin oleh Francisco Pizarro telah menaklukan Inka dan dengan tewasnya Atahualpa oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizarro, menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut. Spanyol memang mendapatkan banyak perhiasan dan barang berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka yakin jika bangsa Inca masih memiliki kekayaan yang jauh lebih besar dari yang mereka temukan di kerajaan itu.