Sputnik 1 (bahasa Rusia Спутник-1, Rekan pelancong 1) adalah satelit buatan pertama yang diorbitkan, pada 4 Oktober 1957. Sputnik diluncurkan dari Kosmodrom Baykonur, di Kazakhstan. Peluncuran Sputnik I yang merupakan buatan Uni Soviet pada saat puncak Perang Dingin mengejutkan dunia Barat, dan menyebabkan Amerika Serikat memulai space race (perlombaan antariksa) dengan Uni Soviet, serta gerakan untuk mereformasi pendidikan sains.
Misi luar angkasa tak berawak adalah misi yang menggunakan pesawat luar angkasa yang dikontrol dari jauh. Misi pertama ini adalah Sputnik I, diluncurkan pada 4 Oktober 1957. Beberapa misi lebih cocok untuk misi tak berawak dari pada misi luar angkasa berawak, dikarenakan biaya rendah dan risiko rendah. Sejak awal 1970-an, banyak misi luar angkasa tak berawak berdasarakan probe luar angkasa dengan komputer di dalamnya, dan komputer seperti ini dapat digolongkan sebagai sistem embedded.
Uni Soviet atau Uni Republik Sosialis Soviet adalah negara komunis yang pernah ada antara tahun 1922-1991 di Eurasia. Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi komando. Perang Dingin yang menjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) menjadikan antara tahun 1947—1991 sebuah persaingan keduanya di berbagai bidang termasuk pengembangan teknologi ruang angkasa dan perlombaan persenjataan. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Banyak misi Amerika dikoordinasi oleh Laboratorium Propulsi Jet, dan misi Eropa oleh ESOC, bagian dari ESA (bahasa Inggris: European Space Agency). Program Sputnik adalah seri misi dikirimnya pesawat luar angkasa oleh Uni Soviet. Pesawat pertama, Sputnik I, mengirim obyek buatan manusia pertama ke orbit Bumi. Peluncuran ini dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 1957. Nama dalam bahasa Rusia, "Спутник", berarti "satelit" atau "teman berkelana", dan roket R-7nya didesain untuk membawa misil balistik.
Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Trayektori rudal balistik terdiri dari 3 tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap memasuki kembali atmosfer bumi. Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal, pesawat dan kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Peluru kendali balistik antar benua dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.
Pada tanggal 7 Februari 1990, Komite Pusat Partai Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas kekuasaan. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa dan mulai melancarkan "perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaitu Estonia, Lituania, dan Latvia, membatalkan semua undang-undang negara kesatuan apabila undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang setempat, menegaskan kendali mereka terhadap ekonomi setempat, dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Gejolak ini menyebabkan macetnya ekonomi karena garis pasokan ekonomi dalam negeri rusak sehingga perekonomian Uni Soviet semakin merosot.
Pada pertengahan Agustus 1991, kelompok garis keras di lingkungan Partai Komunis Uni Soviet bekerja sama dengan KGB mengadakan sebuah percobaan kudeta terhadap Gorbachev, tetapi gagal. Pada tanggal 8 Desember 1991, Presiden RSFS Rusia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia menandatangani Perjanjian Belavezha yang menandakan pembubaran kesatuan dan digantikan fungsinya oleh Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Sementara ada banyak perdebatan mengenai siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember 1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu negara, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadi ke-69 negara tersebut.